macam macam syukur 2

Manifestasi rasa syukur dapat kita lakukan dalam berbagai bidang salah satunya dengan melakukan amar ma'ruf nahi munkar dalam pengertian tunduk patuh dan berserah diri pada Alloh.
Cara penyampaian syukur diantaranya,.


-Syukur Qalbi ( hati )
mengakui dan meyakini sebenar-benarnya di dalam hati bahwa semua nikmat hanya berasal dari Allah SWT.


-Syukur Lisan ( mulut )
senantiasa memuji kepada Allah SWT atas segala karunia-NYA.


-Syukur Jawarih ( badan / prilaku )
menggunakan segala bentuk nikmat Allah SWT dalam rangka mendapatkan rahmat dan ridha-NYA, betapa banyak nikmat yang telah diberikan pada kita, kenikmatan bernafas, berkedip, berbicara, melihat, mendengar, merasakan, dan masih banyak lagi sehingga apabila lautan dijadikan tinta untuk menuliskan nikmat Allah SWT maka itu tidak akan cukup.
Allah SWT tidak memerlukan ucapan syukur dari hamba-Nya. Tetapi kitalah yang memerlukan rasa syukur tersebut agar kita mendapat kebahagiaan batin yang tak ternilai oleh dunia.
 

Definisi 'syukur'





Syukur (Ar:asy-syukr = ucapan, perbuatan, dan sikap terima kasih atau al-hamd; pujian). Dalam ilmu tasawuf : ucapan, sikap dan perbuatan terima kasih kepada Allah SWT dan pengakuan yang tulus atas nikmat dan kurnia yang diberikan-Nya.



1. rasa terima kasih kpd Allah: ia mengucapkan -- kpd Allah krn terlepas dr marabahaya;
2. untunglah (pernyataan lega, senang, dsb): -- suamiku tidak mengalami cedera dl kecelakaan itu; ber·syu·kur v berterima kasih; mengucapkan syukur: saya - krn dia terhindar dr bahaya; men·syu·kuri v mengucapkan terima kasih kpd Allah; berterima kasih krn suatu hal;
syu·kur·an 1 n ucapan syukur; 2 v mengadakan selamatan untuk bersyukur kpd Tuhan (krn terhindar dr maut, sembuh dr penyakit, dsb): ibu membagikan tumpeng untuk - putrinya yg baru sembuh


Para ulama mendefinisikan Syukur sebagai ungkapan aplikatif dengan menggunakan segala apa yang dianugrahkan Allah swt sesuai dengan tujuan penciptaan anugrah itu.
 

PENGERTIAN SYUKUR

 

Kata syukur diambil dari kata syakara, syukuran, wa syukuran,dan wa syukuran yang berarti berterima kasih keapda-Nya.
Bila disebut kata asy-syukru, maka artinya ucapan terimakasih, syukranlaka artinya berterimakasih bagimu, asy-syukru artinya berterimakasih, asy-syakir artinya yang banyak berterima kasih.



syukur menurut istilah adalah bersyukur dan berterima kasih kepada Allah, lega, senang dan menyebut nikmat yang diberikan kepadanya dimana rasa senang, lega itu terwujud pada lisan, hati maupun perbuatan.


perhatikan penjelasan di dalam kitab i'anatuththolibin berikut ini :

"Asysyukru lughotan huwalhamdul'urfiyyu, wa'urfan shorful'abdi jamii'a maa an'amallohu bihi 'alayh fiimaa chuliqo liajlih ay an yashrifa jamii'al a'dlooi walma'anillati an'amallohu 'alayh bihaa fiththoo'aatillati thulibasti'maaluhaa fiiha"

Artinya: "syukur menurut pengertian bahasa adalah pujian (alhamdulillah) sebagaimana umumnya. Adapun syukur menurut pengertian syari'at adalah menyalurkan (mendaya fungsikan) semua yg telah di karuniakan Alloh kepadanya menurut fungsi dan tujuan sesuatu itu di ciptakan. Dengan kata lain, menyalurkan semua potensi tubuh yg telah di karuniakan oleh Alloh ta'alaa. Baik secara formal maupun substansial untuk tujuan pengabdian kepada Alloh ta'alaa."

Dengan kata lain, bahwa bersyukur berarti menggunakan keni'matan dan anugerah Alloh ta'alaa. Pada misi pengabdian dan keta'an yg di ridloi-Nya.

Imam nawawi menjelaskan dalam kitab tafsirnya sebagai berikut:
"wakhaqiiqotusysyukri Al i'tirofu bini'matilmun'im ma'a ta'adhzimiih"

Artinya : "esensi syukur adalah pengakuan atas keni'matan yg di berikan oleh sang maha pemurah disertai sikap mengagungkan-nya"
 

nikmat Allah SWT 4

     Allah senantiasa mencurahkan nikmat-Nya kepada kita dengan bermacam-macam nikmat yang tidak dapat dihitung banyaknya. Dalam hal ini Allah berfirman dalam Surat An-Nahl:18:

"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya engkau tidak dapat menghitung jumlahnya."

Sungguh benar firman Allah, andaikata kita hitung satu per satu, nikmatnya mata hingga kita bisa memandang indahnya dunia, nikmatnya telinga hingga kita bisa mendengarkan suara-suara yang indah, juga organ-organ tubuh kita: jantung, paru-paru, ginjal, otak, dll, itu adalah nikmat yang diberikan Allah kepada kita secara gratis tanpa membayarnya.

Dan yang tidak kalah penting adalah nikmat Allah berupa umur dan rizki yang telah kita peroleh sampai saat ini. Adakah kita pernah mengira bahwa nikmat rizki dan umur bukan berasal dari Allah? Tidak, semua yang ada di alam raya ini adalah milik Allah, termasuk diri kita sendiri, adapun umur dan rizki yang kita peroleh hanyalah titipan Allah belaka yang nantinya harus kita pertanggungjawabkan kepada yang memilikinya, yaitu Allah SWT.



Alangkah berat jika kita merasa memiliki sesuatu, namun kita takut kehilangan atau takut tersaingi. Ada sebuah perumpamaan yang sederhana mengenai tukang parkir. Walaupun banyak mobil dia tidak sombong, ganti-ganti mobil dia juga tidak menjadi takabur. Bahkan ketika semua mobil diambil sampai habis, dia tidak sakit hati. Sebab, dia hanya merasa dititipi. Lillahi maa fissamaawaati wa maa fil ardl, semua yang ada di langit dan di bumi adalah milik Allah.
 

Oleh karena itu, adanya nikmat jangan membuat kita menjadi sombong, karena itu hanya titipan saja. Sedikitnya nikmat juga tidak usah membuat kita minder, karena itu juga titipan. Melihat orang lain yang tertitipi banyak rizki, kita sama sekali tak perlu dengki. Sebab yang mereka miliki juga hanya titipan dari Allah. Maka sesuka Allah-lah membagikan nikmat kepada siapa pun yang dikehendaki-Nya. dan kalau diambil oleh Allah pun tak perlu sakit hati, karena memang semua nikmat itu hanyalah titipan dari-Nya.