![]() |
Add caption |
Lima perkara tersebut adalah sebagai berikut:
- "Pergunakan masa mudamu sebelum datang masa tuamu". Masa muda
hendaklah dipergunakan sebaik-baiknya untuk mencapai kebaikan,
kesuksesan, dan keberhasilan, karena masa mudalah kita mempunyai
ambisi, keinginan dan cita-cita yang ingin kita raih, bukan
berarti masa tua mneghalangi kita untuk tetap berusaha mencapai
keinginan kita, tapi tentulah usaha masa tua akan berbeda halnya
dengan usaha saat kita masih muda. Maka dari itu masa muda
hendaklah diisi dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat hingga
tidak menyesal di kemudian hari.
- "Pergunakan masa luangmu sebelum datang masa sibukmu". Disini
kita dianjurkan untuk menghargai waktu, agar bisa diisi dengan
hal-hal yang bermanfaaat baik untuk diri sendiri maupun orang
lain. Misalnya, menengok saudara ketika ada kesempatan sebelum
kesibukan menghampiri kita, hingga tidak sempat lagi untuk
sekedar mengunjungi kerabat.
- "Pergunakan waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu". Hal
ini juga anjuran agar kita senantiasa waspada pada segala
kemungkinan yang sifatnya diluar prediksi manusia, seperti halnya
sakit. Sakit disini bukan sebatas sakit jasmani, tapi juga sakit
rohani. Maka ketika kita sehat jasmani-rohani, hendaknya kita
senantiasa mempergukannya untuk hal-hal yang bermanfaat tanpa
mengulur-ngulur waktu.
- "Pergunakanlah waktu kayamu sebelum datang waktu miskinmu".
Tidak terlalu jauh berbeda dari penjelasan di atas, ketika
kekayaan ada pada kita, baik itu berupa materi atau lainnya, maka
hendaknya kita memanfaatkannya sebaik-baiknya, jangan
menghambur-hamburkan.
- "Pergunakan hidupmu sebelum datang matimu". Yang terakhir ini
merupakan cakupan dari empat hal diatas. Ketika kita diberi
kehidupan maka hidup yang diberikan pada kita itu sebenarnya
merupakan kesempatan yang tiada duanya. Karena kesempatan hidup
tidak akan datang untuk kedua kalinya. Kehidupan harus dijalani
sesuai tuntutan kemaslahatannya.
Lima hal itu merupakan inti misi dan visi hidup manusia, karena kunci kesuksesan itu terletak pada bagaimana kita "mempergunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya". Mempergunakan kesempatan adalah bentuk pasrah pada upaya & usaha, bukan pada hasil. Prinsip pasrah pada upaya & usaha akan membentuk jiwa yang teguh, tegar, kuat, dan tidak mudah putus asa. Bila suatu saat upaya kita belum menghasilkan target yang kita harapkan, maka kita tidak lantas putus asa, karena kewajiban kita adalah berupaya. Berupaya dan berupaya.
0 komentar:
Posting Komentar